tak hanya ijul, orang tuanya juga ikut bahagia dan gembira, karena anaknya akhirnya bisa bersunat. Ani, orang tua ijul memang tidak bisa membayar uang Rp300.000,- untuk biaya bersunat.
"anak saya sudah malu sebenarnya dengan teman-temannya yang tahu kalau dia belum bersunat. saya bersyukur ada acara sunatan massal ini di UMSB," katanya kepada singgalang disela-sela sunatan massal di aula UMSB padang, Rabu(25/6)
sementara ketua panitia , Fadli Rahmadi yang didampingi oleh ketua cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) kota padang , mengatakan antusiasme warga sangat tinggi, awalnya kami hanya menargetkan 40 orang peserta saja dari 4 (empat) Sekolah Dasar yang ada di sekitar kampus UMSB yang berada di Kec. Koto Tangah.
" namun disaaat acara ada dua oang ibu-ibu yang memohon agara anaknya ikut disunat. untung kami masih ada dana sehingga bisa menanggulanginya," katanya
rata- rata peserata sunatan massal berasal dari keluarga kurang mampu yang direkomendasikan sekolah masing-masing. panitia yang diberi waktu Dua minggu tak berhasil mendapatkan sponsor untuk kain sarung, peci dan uang saku untuk peserta sunatan massal. jadinya mereka membawa sarung sendiri.
" meski baru sebatas ini yang bisa kami lakukan, kami bahagia karena bisa berhasil membantu anak-anak kurang mampu untuk bersunat," tambah Fadli kembali.
sementara zulkaidir mengatakan, sunatan massal sukses terlaksana karena adanya kerjasama yang baik antara PK Al-dinawari dengan bidan puskesmas Koto tangah. mereka bekerja profesional sehingga semua berjalan lancar." ini pertama kalinya digelar di UMSB dan dibawah komando pimpinan komisatiat AL- Dinawari IMM fakultas kehutanan," katanya
melihat besarnya manfaat yang didapat masyarakat sekitar, pihaknya berencana menggelar acara serupa di musim liburan berikutnya. Ia yakin, aksi sosial UMSB bisa mendapat tempat dihati masyarakat sekitar.